REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski awalnya panitia Islamic Book Fair sempat khawatir, apakah kegiatan bernuasa agama itu akan diminati masyarakat, fakta yang terjadi di lapangan, ungkap ketua Ikapi DKI Jakarta, Afrizal Sinaro, sungguh mengejutkan.
Menurut dia, respons masyarakat sangat luar biasa sejak hari pertama hingga terakhir. Pada tahun-tahun berikutnya, IBF selalu mengalami peningkatan dari segi peserta pameran maupun pengunjung.
“Dari semangat dan kekompakan kawan-kawan kali itu, alhamdulillah, acara bisa terselenggara dengan baik karena kami yakin IBF ini bisa besar dan berkembang kalau kita semua penerbit buku Islam merasa saling memiliki,” ujar Afrizal.
Kini, IBF bergulir untuk kali ke-14. Ketua Panitia IBF ke-14 M Anis Baswedan mengatakan, IBF yang digelar di Istora Gelora Bung Karno Jakarta 27 Februari sampai 8 Maret 2015, menyuguhkan beragam acara.
IBF yang diklaim sebagai pameran buku Islam terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara, memadukan beragam acara dengan acara utama pameran buku. Beragam acara tersebut, kata Anis, bertujuan menambah motivasi dan daya tarik para calon pengunjung.
“Dengan kreasi dan ragam acara yang disiapkan panitia, terbukti selalu terjadi peningkatan jumlah stan, peserta, pengunjung, maupun omzet IBF dari tahun ke tahun,” kata Anis menjelaskan.
Tahun ini, menurut Anis, jumlah stan maupun peserta IBF 2015 mengalami peningkatan dibandingkan IBF tahun sebelumnya. Jumlah stan keseluruhan mencapai 415 buah.
Sebanyak 202 stan diisi para penerbit, 140 stan multiproduk, sementara sisanya adalah sponsor dan media partner. Seperti tahun-tahun sebelumnya, harian Republika kembali menjadi media partner IBF.