REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Kabupaten Karawang, Jabar menyatakan, kelangkaan gas elpiji tiga kilogram yang terjadi akibat maraknya peralihan pengguna gas elpiji 12 ke tiga kilogram.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Karawang Hanafi di Karawang, Jumat mengatakan, kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram per 2 Januari 2015 cukup berdampak terhadap pasokan gas elpiji tiga kilogram.
Dari laporan yang diterima, kata dia, cukup banyak masyarakat yang awalnya menggunakan elpiji 12 beralih ke elpiji tiga kilogram, karena lebih murah, sehingga sempat terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram.
Menurut dia, saat itu, harga gas elpiji 12 kilogram naik sebesar Rp 1.500 per kilogram atau Rp 18.000 per tabung.
"Sekarang ini baru terasa kalau kenaikan gas elpiji 12 kilogram itu berpengaruh terhadap pasokan gas elpiji 3 kilogram, sampai terjadi kelangkaan," kata dia.
Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Hiswana Migas terkait kelangkaan gas elpiji tiga kilogram yang sempat terjadi di Karawang. "Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di beberapa titik sudah dilaporkan ke Hiswana Migas, agar bisa segera diatasi," kata Hanafi.
Selain akibat peralihan penggunaan gas elpiji 12 kilogram ke 3 kilogram, kelangkaan gas elpiji 3 kilogram juga akibat pola distribusi yang belum merata ke seluruh daerah sekitar Karawang.
Idealnya, kata dia, pola distribusi gas elpiji 3 kilogram merata ke seluruh desa sekitar Karawang, yang dibarengi dengan tersebarnya agen di seluruh kecamatan.
Sementara itu, gas elpiji tiga kilogram di Karawang tidak hanya mengalami kelangkaan, namun harganya juga sempat melonjak hingga Rp 21-22 ribu per tabung.
Bahkan, ada beberapa pengecer di daerah tertentu yang sampai menjual gas elpiji tiga kilogram Rp 24-25 ribu per tabung.