Ahad 08 Mar 2015 12:53 WIB

Harga Bawang dan Cabai Rawit Masih 'Menggigit'

Rep: mg02/ Red: Angga Indrawan
Pedagang menata cabai rawit merah di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (18/2).
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang menata cabai rawit merah di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional di kawasan Jakarta Selatan, masih bertahan tinggi akibat tersendatnya pasokan dari distributor.

Berdasarkan pantauan di pasar tradisional Pondok Labu, Jakarta Selatan, Ahad (8/3), harga kebutuhan pokok yang masih tinggi antara lain terjadi pada bawang merah.

Salah seorang pedagang sayuran dan bumbu, Sari (36 tahun), menuturkan bahwa kenaikan harga bawang sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Saat ini harganya bertahan di kisaran Rp 28 ribu per kilogram.

“Biasanya ya Rp 16.000,” ungkap Sari, Ahad (8/3).

Hal senada diungkapkan Yati (34), pedagan bumbu lainnya. Menurutnya harga bawang merah saat ini sedang tinggi. Selain itu, ia juga menuturkan bahwa harga kebutuhan yang sedang mengalami kenaikan lainnya adalah cabai rawit merah.

“Sekarang cabai rawit merah harganya sampai Rp 45 ribu sekilo, biasanya kan cuma Rp 30–Rp 35 ribu,” tutur Yati.

Menurut Yati, tingginya harga bumbu masakan tersebut dikarenakan kosongnya stok di distributor. Ia mengaku harga kebutuhan yang tinggi itu sudah dipatok sejak ia mengambil barang di pasar induk Kramat Jati.

“Mungkin karena musim jadi barang dari distributornya memang kosong,” ujar Yati.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement