Ahad 08 Mar 2015 23:16 WIB

Di Malang, Belum ada Warga Yang Makan Nasi Aking

Rep: C74/ Red: Julkifli Marbun
Beras
Beras

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Jika di beberapa kota seperti Cirebon dan Lamongan warga makan nasi aking karena harga beras mahal. Di Kota Malang justru harga beras berangsur turun.

Kepala Perum Bulog Sub-Divre Malang, Arsyad mengatakan,  harga beras mulai turun dalam seminggu terakhir. Meski begitu pihaknya akan tetap menggelontor OP disejumlah pasar tradisional di wilayah kerjanya sampai harga beras kembali normal.

"Alhamdulilah belum ada laporannya ada warga kesulitan beli beras," kata Arsyad, Ahad (8/3).

Arsyad mengatakan Bulog tidak hanya digelar OP di wilayah Kota Malang saja, tetapi juga di Kabupaten Malang dan Kota Batu. Kuota beras yang digelontorkan untuk OP rata-rata sebanyak 30 ton per hari dengan harga Rp7.300 per kilogram.

Hanya saja, warga tidak bisa membeli secara eceran karena beras yang dijual di OP sudah dikemas dalam plastik 5 kilogram.

Operasi pasar terakhir dilakukan di Kabupaten Malang di Pendopo Kendedes, depan Pasar Singosari. OP yang digelar Bulog bersama Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (disperindagsar) cukup banyak menarik perhatian warga.

"Harapan kami, setelah dilakukan OP terus menerus di pasar tradisional, harga beras akan segera turun dan normal kembali, apalagi setelah sejumlah daerah panen raya padi," tutur Arsyad.

Malang Corruption Watch (MCW) juga tidak pernah mendapatkan laporan warga kesulitan beli beras. Zainudin koordinator MCW mengatakan belum menemukan indikasi kasus tersebut di Kota maupun Kabupaten Malang.

"Belum ada laporannya, di Kabupaten juga belum ada," kata Zainudin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement