REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Jayabaya, Lely Arianie menyatakan Hatta memiliki sumber daya politik yang memadai di PAN. Hal ini menurutnya bisa dijadikan modal yang cukup jika ingin membuat partai baru.
Lely menyatakan ini bisa dilihat dari tipisnya kekalahan yang diterima Hatta saat Kongres PAN lalu. Dia menyatakan Hatta hanya kalah sebesar enam suara dari saingannya yakni zulkifli Hasan. Ini menandakan kalau Hatta masih memiliki kekuatan politik yang besar di pengurus PAN tingkat daerah. “ Tinggal sekarang pak Hatta mau tidak memanfaatkan modal politiknya ini,” ujarnya, Ahad (8/3).
Hal lain yang menjadi modal politik Hatta yaitu loyalitas para pendukungnya. Lely menyimpulkan ini dari sikap para pendukung patut diacungi jempol. Dengan Hatta yang menerima kekalahan, mereka langsung menyatakan untuk tidak tertarik bergabung di kepengurusan PAN yang baru. “Para loyalis ini sebenarya modal dasar untuk membentuk kepengurusan partai baru,” kata dia.
Kongres Partai Amanat Nasional (PAN) yang dihelat dari Sabtu (28/2) hingga Senin (2/3) telah menghasilkan ketua umum dan juga ketua MPP yang baru. Untuk ketua umum yang baru diisi oleh Zulkifli Hasan. Sedangkan posisi untuk ketua MPP dipegang oleh Soetrisno Bachir. Dalam Kongres PAN ini, Zulkifli berhasil menduduki kursi ketua umum dengan mengalahkan pesaingnya yakni Hatta Rajasa. Sedangkan untuk kursi ketua mpp pemilihannya dilakukan secara aklamasi.