Senin 09 Mar 2015 16:44 WIB

Hanggar Bandara Sultan Hasanuddin Roboh, Lima Pekerja Tewas

Suasana Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (23/6).
Foto: Antara
Suasana Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (23/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat bersama Kepolisian Resort Kabupaten Maros melakukan penyelidikan terhadap robohnya hanggar yang sedang dibangun di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin yang menewaskan lima pekerja.

"Saat ini masih dilakukan pemeriksaan 12 orang saksi atas kejadian itu, termasuk orang-orang yang terkait dalam proyek pembangunan hanggar terbuat dari rangka baja tersebut," kata Kepala Kepolisian Resort Maros Ajun Komisaris Besar Polisi Hotman Sirait saat dihubungi dari Makassar, Senin (9/3).

Ia menyatakan berdasarkan keterangan saksi ada beberapa kejanggalan dalam proyek pembangunan hanggar itu, sehingga ada kecurigaan bahwa proyek tersebut terkesan di paksakan pengerjaaannya.

"Proyek itu dimulai 2014, katanya rencana diselesaikan 2015, kami belum bisa menyimpulkan, tapi saksi terus diperiksa secara intensif adalah kontraktornya. Belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka," ujarnya.

Diketahui pengerjaan proyek dilaksanakan PT Lience Romauli Raya dan PT Nur Jaya Nusantara dengan pemegang kuasa atau KSO bernama Tunggung Napitupulu, sedangkan project Manager lapangan dipimpin Tiku Kombong sebagai penanggung jawab proyek.

Keduanya masih diperiksa oleh pihak kepolisian. Tidak menutup kemungkinan kepala kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar juga akan menjalani pemeriksaan.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun luas hanggar tersebut sekitar 10 meter persegi dengan tinggi 25 meter berbahan besi baja. Sebelumnya, Senin sekitar pukul 09.28 WITA terjadi kecelakaan kerja dalam kawasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin proyek pembangunan Hanggar Balai Besar Kalibrasi.

Proyek hanggar tersebut dilengkapi apron dan taxiway milik Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Hubungan Daerah kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar.

Sejumlah pekerja sedang melakukan pemasangan rangka atap baja saat melakukan pengelasan, dan tiba-tiba tiang penyangga rangka miring sehingga mengakibatkan rangka atap bagian tengah patah, lalu ambruk ke tanah sehingga beberapa pekerja yang berada di bawahnya tertimpa besi baja.

Atas kejadian tersebut lima orang pekerja tewas. Dua diantaranya tewas seketika di tempat, sementara tiga lainnya mengembuskan nafas terkahir di tiga rumah sakit berbeda.

Korban meninggal di lokasi kejadian yakni Iqbal Situmorang (30) asal Medan dan Parulian Siagian (35) asal Jawa Timur, jasadnya masih disemayamkan di Rumah Sakit Bayangkara Makassar.

Sementara yang meninggal di Rumah Sakit AURI, Asri (30) asal Pangkep, Sulsel, Rumah Sakit Daya, Herri Iswanto (40) dan Mohammad Jufri (21) asal Jawa di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo.

Sementara yang mengalami luka-luka ada 14 orang, yakni Zulkarnaen (46) Ali Syafei (25) Fariz (21) Amri (40) Yakob Jumahir (34) Kasduri (55) Reno (35) Nur Aropik (38) Robinson (45) Mustafa (20) Rusmalin (30) Juliston (33) Ranu (30) Iwan (22).

Berdasarkan pantauan, garis polisi masih terpasang di lokasi dan pengerjaan dihentikan untuk waktu yang tidak ditentukan. Petugas juga memeriksa beberapa saksi dan melakukan olah TKP termasuk mengevakuasi ke rumah sakit terdekat serta mendata jumlah korban.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement