Senin 09 Mar 2015 17:49 WIB

Muslim Tartar bukan Bangsa Barbar

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Agung Sasongko
Masjid muslim Tartar. Muslim Tartar Polandia banyak menetap di perbatasan Liuthania dan Belarusia.
Foto: dailystar.com
Masjid muslim Tartar. Muslim Tartar Polandia banyak menetap di perbatasan Liuthania dan Belarusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari 450 tahun yang silam, Tatarstan merupakan sebuah negara yang berdiri sendiri di bawah bendera Kekhanan Kazan (Khanate of Kazan). Namun, ketika Tsar Ivan IV menaklukkan wilayah tersebut pada Oktober 1522, Tatarstan akhirnya dianeksasi oleh Rusia sepenuhnya.

Banyak orang-orang Tatar yang diusir dari kampung halamannya. Sebagian dari mereka ada pula yang dipindahkan ke kawasan khusus dan membentuk permukiman masyarakat Tatar yang baru. Orang Rusia mulai menjadi kelompok etnis yang mendominasi Kota Kazan sejak saat itu.

Orang-orang Tatar pada zaman dulu acap kali digambarkan sebagai bangsa pengembara yang memiliki watak keras, mahir mengendarai kuda, dan hidup berpindah-pindah dari satu padang rumput ke padang rumput lainnya. Faktanya, pandangan semacam itu tidak sepenuhnya benar.

Orang-orang Tatar adalah bangsa berbudaya yang memiliki kehalusan budi. Yang lebih penting lagi, mereka telah menghuni tanah Tatarstan selama berabad-abad.

Beberapa masakan khas Tatar seperti sup ayam lapsha dan beragam kue mereka yang luar biasa lezat, menjadi bukti bahwa masyarakat Tatar telah mewarisi kebudayaan yang luhur dari nenek moyang mereka sejak dulu.  Tradisi kuliner tersebut sekaligus membantah pandangan orang-orang Barat kebanyakan yang menganggap mereka sebagai bangsa yang nomaden.

"Pasalnya, orang-orang nomaden lebih suka mengonsumsi atau mengolah daging sehingga mereka tidak memiliki tradisi membuat kue," tutur Wartawan Rusia, Oleg Pavlov

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement