Selasa 10 Mar 2015 11:53 WIB

Utusan PBB Bantah Kuliahi Australia Soal HAM

Red:
  Laporan PBB menyatakan sejumlah aspek kebijakan pencari suaka Australia melanggar ketentuan PBB mengenai penganiayaan.
Foto: abc news
Laporan PBB menyatakan sejumlah aspek kebijakan pencari suaka Australia melanggar ketentuan PBB mengenai penganiayaan.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pelapor khusus PBB urusan penganiayaan Juan Mendez membantah pihaknya bermaksud mengajari Australia mengenai HAM.

Bantahan ini disampaikan Mendez kepada ABC, Selasa (10/3), menanggapi pernyataan PM Tony Abbott pekan lalu.

PM Abbott sebelumnya menyatakan pihaknya sudah bosan dikuliahi oleh PBB mengenai isu HAM.

Pernyataan PM Abbott disampaikan terkait laporan PBB mengenai pelanggaran yang terjadi di pusat detensi imigrasi Australia, yang kemungkinan melanggar konvensi internasional mengenai penghapusan penganiayaan.

Mendez menyatakan, pihaknya hanya menjalankan tugas sebagaimana diamanatkan oleh PBB.

"Saya menghargai Australia yang memiliki sistem demokrasi yang menjamin HAM setiap orang," katanya baru-baru ini.

"Namun tugas dan tanggung jawab saya adalah melaporkan setiap negara, termasuk Australia, jika tidak mematuhi hukum internasional," tambah Mendez.

Laporan PBB ini, yang disusun oleh Mendez, menyatakan Australia telah melanggar HAM para pencari suaka dalam berbagai bentuknya menurut ketentuan konvensi PBB.

Mendez menujukkan contoh penahanan anak-anak di bawah umur, kekerasan di pusat detensi imigrasi Australia di luar negeri, serta perubahan dalam kekuasaan maritim Australia.

PM Abbott menanggapi laporan itu dengan mengatakan, "Kami bosan dikuliahi oleh PBB".

Apalagi, kata PM Abbott, "karena kami berhasil menghentikan kedatangan perahu pencari suaka, yang sekaligus berhasil mengakhiri tragedi kematian pencari suaka akibat perahu tenggelam."

"Maaf kalau dia menganggap kami menguliahi. Bukan. Kami hanya menjalankan tugas,' kata Mendez menanggapi PM Abbott.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement