REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) bidang Dapur Sosial yang menyiapkan makanan siap santap melayani 32 bayi korban kebakaran di Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat. juru bicara tim Dapsos Bayi Dicky Irawan mengatakan Dapsos Bayi ini dijalankan oleh tim yang telah mendapatkan pelatihan khusus dari badan dunia Unicef.
"Sehingga kami dapat menangani dan menyiapkan makanan bayi dalam kondisi darurat. Di kebakaran Tanah Abang ini, ilmu yang kami dapat langsung kami aplikasikan," kata Dicky, Selasa (10/3).
Untuk korban kebakaran, bayi usia 6-10 bulan membutuhkan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). Dicky mengatakan bahan MPASI tidak terlalu jauh berbeda dengan makanan orang dewasa. Perbedaannya adalah pada unsur higienitas dan tingkat kelembutan makanan. Penanggungjawab Sentra Dapur Sosial ACT Sukorini mengatakan program Dapsos merupakan program reguler yang menjadi model layanan jaminan sosial dalam isu pangan untuk korban bencana, masyarakat miskin dan kelompok lain yang membutuhkan.
"Lebih dari dua bulan ini Dapsos sudah melayani pengungsi korban banjir Jabodetabek, kebakaran di Sawah Besar, Rawa Buaya, Sunter dan kebakaran di Tanah Abang. Khusus di Tanah Abang ini kami turunkan juga tim Dapsos Bayi," kata Sukorini.
ACT sudah terjun ke lokasi kebakaran di Tanah Abang satu jam setelah peristiwa kebakaran terjadi pukul 17.00 WIB, Kamis (5/3). Selain membantu evakuasi warga ke tempat aman, ACT juga mendirikan beberapa posko dan tenda-tenda pengungsian untuk warga terdampak kebakaran yang berjumlah total 2.122 orang atau 533 KK. ACT juga menyiapkan tandon air bersih berkapasitas ribuan liter yang instalasinya berdiri di dua titik pengungsian warga korban kebakaran.