REPUBLIKA.CO.ID, TIKRIT -- Pasukan militer Irak dan milisi Syiah telah mengambil alih Nahyat al Alam, sebuah kota dekat Tikrit, Senin (9/3).

Pasukan militer Irak juga telah merebut al Dour, Ahad (8/3) dan bagian dari Desa Albu Ajil di Selatan Tikrit. Beberapa warga Albu Ajil dituduh telah membunuh tentara Speicher saat ISIS menyerbu Tikrit dan Irak Utra Juni lalu.

Operasi merebut Tikrit adalah serangan terbesar selama melawan ISIS. Jika operasi merebut Tikrit berhasil maka ini adalah kemenangan pertama bagi mereka yang melawan ISIS karena telah merebut kota besar. Kemajuan serangan dipengaruhi oleh waktu dan strategi yang digunakan pasukan.

Selanjutnya, keberhasilan mereka akan digunakan untuk merebut Mosul, kota terbesar yang mash dukuasai ISIS. Hingga saat, ini koalisi pimpinan AS masih memimpin serangan udara. Sedangkan serangan darat dilakukan oleh pasukan Irak yang didukung Iran.

Irak mengirimkan lebih banyak pasukan untuk melawan ISIS. Dilansir dari IRISH, Komandan militer Irak mengatakan pihaknya telah mengirimkan Hashid Shaabi untuk masuk ke pusat al Dour.

Irak juga mendesak koalisi militer pimpinan AS menggunakan angkatan udara untuk melindungi aset bersejarah negara dari penjarahan ISIS dan melindungi arkeologi dari kehancuran. Menteri Irak mengatakan koalisi yang telah menyerang sebanyak 2.800 kali tidak mampu berbuat banyak untuk menyelematkan warisan sejarah yang tak ternilai.

Ikuti Whatsapp Channel Republika