REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan dan perkembangan umat Islam ditandai dengan dua tahap besar; masa di Makkah, sebelum Hijrah (622 M) dan masa di Madinah, setelah hijrah. Bimbingan Allah untuk umat Islam melalui wahyu disesuaikan dengan konteks masyarakat saat itu, sampai batas tertentu, untuk situasi tertentu.
Pada priode Mekah atau Makiyah, turunya wahyu berlangsung sekitar 13 tahun, dari wahyu pertama hingga Hijrah. Fase ini ditentukan oleh tugas utama Rasulullah untuk mengajak orang-orang masuk Islam.
Tema utama dari dakwah ini, berdasarkan wahyu Qur'an antara lain Allah dan keesaan-Nya (tauhid), hari kebangkitan dan pembalasan, dan akhlakul karimah. Metode dakwah Rasulullah dalam priode ini bagaikan penyair dan sastrawan, karena menyesuiakan dengan kondisi masyarakat Mekah pada saat itu.
Berikutnya, fase Madinah berlangsung selama 10 tahun, dari Hijrah sampai wafatnya Rasulullah Saw.
Pada fase Madinah, dakwah nabi terkait dengan pembangunan tatanan masyarakat dan pembentukan umat, sampai dengan terbentuknya muslim yang eksis dan loyal.
Di Madinah, ada empat kelompok masyarakat yang harus diatur; Muhajirun (imigran) yang bermigrasi dari Mekah ke Madinah; Ansar (penolong) yang berasal dari Madinah yang membantu Muhajirun; Munafik (munafik) yang berasal dari Madinah dan berpura-pura mendukung Muslim; dan Ahl Al-Kitab (Ahli Kitab) yaitu orang-orang Yahudi dan Kristen, dengan kitab sucinya masing-masing.
Selain itu, Alquran juga terus mengatur seluruh manusia (an-nas), yaitu semua orang yang disebut orang-orang kafir dan orang-orang bodoh.