REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konflik internal Partai Golkar yang makin memanas menambah kegaduhan politik negeri ini. Hingga kini belum juga ditemui solusi terbaik perselisihan antara kubu Aburizal Bakrie (versi Munas Bali) dengan kubu Agung Laksono (versi Munas Ancol, Jakarta).
Merespons kemelut tersebut, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menilai tindakan Menteri Hukum dan HAM
(Menkumham) Yasonna Laoly berlebihan. Apalagi, surat penjelasan ini secara tidak langsung menguatkan legitimasi keabsahan kepengurusan kubu Agung Laksano.
''Jelas keputusan ini amat disayangkan karena terkesan ada politik adu domba dari Yasonna Laoly, sehingga meruncingkan konflik di internal Golkar,'' kata Ketua Umum Pengurus Pusat KAMMI, Andriyana, dalam penjelasan pers, Sabtu (14/3).