Sabtu 14 Mar 2015 20:55 WIB

Kapal Perang Musashi Patah Sebelum Menyentuh Dasar Laut

Kapal Perang Musashi
Foto: Wikipedia
Kapal Perang Musashi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rekaman video pertama dari kapal perang Jepang Musashi yang tenggelam dekat Filipina memperlihatkan kapal tersebut patah sebelum mencapai dasar laut pada 1944, Jumat (13/3).

Bangkai kapal tersebut ditemukan oleh kelompok peneliti milik salah satu pendiri Microsoft dan pemilik perusahaan Vulcan, Paul Allen. Gambar tersebut direkam pada pekan ini dengan menggunakan kendaraan eksplorasi bawah air untuk meneliti salah satu kapal perang terbesar yang pernah dibuat di dasar Laut Sibuyan.

Kelompok peneliti tersebut berlayar dengan menggunakan kapal M/Y Octopus milik Allen.

Penelitian bawah air dilakukan pada 2 Maret dengan menggunakan data sejarah, topografi dasar laut terperinci dan teknologi canggih untuk menemukan dan memotret Musashi, sekaligus mengakhiri misteri keberadan kapal tersebut.

Penemuan ini segera menarik perhatian dunia karena Musashi dan saudaranya, kapal Yamato merupakan kapal perang terberat dan memiliki persenjataan yang paling banyak di antara semua jenis kapal selam yang pernah dibuat.

Para sejarawan berminat untuk mengetahui apakah masih banyak bagian utuh dari kapal tersebut.

Juru bicara Vulcan Alexa Rudin menyatakan melalui surat elektronik Musashi dalam kondisi tidak utuh di dasar laut, terpisah menjadi beberapa bagian. Ukuran puing-puing kapal itu menunjukkan Musashi patah sebelum menyentuh dasar laut.

Rudin melanjutkan hantaman torpedo menyebabkan kapal tersebut patah.

Musashi ditenggelamkan oleh kapal Amerika Serikat pada 24 Oktober 1944. Pertempuran tersebut menewaskan lebih dari 1.000 tentara Jepang, sekitar setengah dari jumlah awak kapal.

Peristiwa itu terjadi pada awal pertempuran Teluk Leyte, salah satu pertempuran laut terbesar dalam sejarah. Saat itu pasukan AS dan Australia bertempur melawan tentara Jepang.

Musashi diambil dari nama sebuah provinsi di Jepang yang mulai beroperasi pada Agustus 1942. Kapal perang itu memiliki panjang 263 meter dan berat total 73 ribu ton. Di dalamnya terdapat sembilan senjata utama, pesawat militer dan perlengkapan tempur lain.

Kapal Yamato tenggelam pada 7 April 1945. Bangkai kapalnya telah beberapa kali difoto selama bertahun-tahun.

Allen dan tim penelitinya menyadari lokasi penemuan bangkai kapal itu merupakan kuburan perang. Mereka telah bekerja sama dengan pemerintah Jepang dan Filipina untuk memastikan wilayah tersebut dilindungi. Allen yang telah mencari kapal tersebut selama delapan tahun, tidak ikut bersama timnya ketika para kru kapal berhasil menemukan Musashi.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement