REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta, Epyardi Asda enggan berkomentar soal islah yang kemungkinan terjadi di tubuh partainya yang tengah dilanda konflik internal. Ia mengaku belum mengetahui kondisi terkini parpol tempatnya bernaung tersebut.
"Saya nggak tahu tanya saja sama mereka," ujar Epyardi saat dihubungi ROL, Ahad (13/3).
Anggota Komisi V DPR ini mengatakan dirinya sudah berada di luar kota selama seminggu sehingga tidak mengikuti perkembangan kelanjutan perpecahan partai berlambang Ka'bah ini. Bahkan ia juga menolak berkomentar ketika ditanya akan mendukung ke arah mana, islah atau tetap bertahan di kubu Djan Faridz.
Pada Jumat (13/3) lalu terjadi pertemuan antara Djan Faridz dan Romahurmuziy dalam acara Muktamar Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) di Batam, Kepulauan Riau. Pertemuan itu digadang-gadang sebagai bentuk damai keduanya untuk islah.
Selama ini PPP terbagi menjadi dua kubu hasil muktamar partai yang berbeda tempat. Dua ketua umum yang terpilih masing-masing pun menyatakan dukungannya sendiri pada koalisi pemerintahan.
Kubu Djan dengan dukungannya pada Koalisi Merah Putih (KMP) sedangkan kubu Romi (panggilan Romahurmuziy) membela Koalisi Indonesia Hebat (KIH).