REPUBLIKA.CO.ID, YANGON, MYANMAR -- Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumardi mengapresiasi berbagai kegiatan yang dilakukan relawan Medical Emergency Rescue and Committee (MER-C) di Myanmar, khususnya bagi para pengungsi di Sittwe, Rakhine. Menurutnya apa yang dilakukan MER-C membantu mempercepat proses rekonsilisasi antara dua kelompok.
"Saya melihat betul MER-C adalah organisasi yang berlandaskan kemanusiaan," ujar Ito Sumardi saat menerima bantuan tambahan dari MER-C, di KBRI Yangon, Myanmar.
Pada bulan Februari lalu Mer-C kembali mengirim tim kemanusiaan ke sittwe, Rakhine, Myanmar. Selama 11 hari relawan MER-C melakukan sejumlah kegiatan sosial, dimana tiga hari diantaranya tim masuk ke dalam lokasi kamp pengungsian. Total ada tujuh kamp pengungsian Muslim dan Budha yang didatangi Mer-C.
Selama disana, tim Mer-C menyalurkan bantuan berupa obat-obatan dan makanan. Serta bantuan tambahan berupa sprei dan selimut yang penyalurannya diserahkan melalui KBRI di Yangon, Myanmar.
Lebih lanjut Ito mengatakan, pihaknya siap membantu dan memfasilitasi berbagai program yang akan dilakukan masyarakat Indonesia melalui MER-C untuk pengungsi di Myanmar.
"Saya sampaikan bahwa KBRI siap mendukung 1000 persen untuk merealisasikan program-program Mer-C," kata dia.
"Silahkan sampaikan ke kami apa saja program-program dari Mer-C pasti akan saya dukung, yang penting membawa semangat kemanusiaan," kata dia lagi.