Selasa 17 Mar 2015 04:30 WIB

Kedelai Naik, Apa yang akan Dilakukan Perajin Tahu?

Kacang kedelai.
Foto: Republika/Prayogi
Kacang kedelai.

REPUBLIKA.CO.ID,GUNUNG KIDUL--Perajin tahu di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan siasat tersendiri untuk mengatasi kenaikan harga kedelai yang mengikuti nilai dolar AS.

Salah seorang perajin tahu di Desa Siraman, Wonosari, Prastowo di Gunung Kidul, Senin, mengatakan kalu harga kedelai impor naik, biasanya perajin memperkecil ukuran tahu.

Namun sekarang harga kedelai belum mengalami kenaikan meski nilai tukar rupiah melemah.

Saat ini, harga kedelai impor masih Rp7.400 per kilogram, sedangkan harga kedelai lokal Rp7.200. "Belum ada kenaikan, tetapi biasanya setelah harga dolar naik diikuti harga kedelai," kata Prastowo.

 

Ia mengatakan perajin memilih kedelai impor dibandingkan dengan kedelai lokal karena dalam segi ukuran lebih besar dan jika dibuat tahu lebih banyak.

"Kami lebih memilih kedelai impor, tetapi tetap menggunakan kedelai lokal," kata dia.

Prastowo mengatakan bila kenaikan harga kedelai maka akan terjadi kenaikan harga, namun perlu dibicarakan dalam asosiasi perajin tahu.

"Biasanya, kalau ada kenaikan harga bahan baku biasanya kami berbicara dengan asosiasi, misalnya per blabag atau papan harganya naik Rp2.000," katanya.

Perajin tahu lainnya di Desa Siraman Hari menilai kemungkinan kenaikan harga kedelai masih lama. Ditingkat petani lokal mendekati musim panen.

"Kemungkinan masih lama naiknya karena sudah mendekati musim panen kedelai," kata Hari.

Dia menambahkan jika terjadi kenaikan harga kedelai tidak melebihi harga Rp8000 per kilogramnya, maka perajin masih bisa mendapatkan untung. Namun demikian, kalau lebih dari Rp8000 maka terpaksa menaikkan harga jual atau memperkecil ukuran tahu.

"Kalau harga kedelai Rp8.000, kami menaikan harga tahu. Saat ini, harga kedelai masih normal," katanya.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindagkop-ESDM) Gunung Kidul Hidayat mengatakanbelum ada kenaikan harga kedelai.

Namun demikian, pihaknya berharap pemerintah pusat segera melakukan kebijakan untuk menstabilkan nilai rupiah. Dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap harga kedelai.

"Harapan kami menguatnya kurs rupiah supaya segera turun, agar tidak terpengaruh terhadap harga kedelai," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement