Senin 16 Mar 2015 23:25 WIB

Impor Sulsel Menurun 29,93 persen

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Djibril Muhammad
Iring-iringan buruh tani sawah saat berangkat ke area persawahan Desa Wonorejo, Kecamatan Makutana, Luwu Timur, Sulsel, Kamis (2/2)
Foto: Antara
Iring-iringan buruh tani sawah saat berangkat ke area persawahan Desa Wonorejo, Kecamatan Makutana, Luwu Timur, Sulsel, Kamis (2/2)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Nilai impor provinsi Sulawesi Selatan pada Februari mencapai US$ 56,23 juta. Nilai ini mengalami penurunan sebesar 29,93 persen bila dibandingkan nilai impor Januari 2015. Namun secara kumuluatif Januari-Februari 2015, nilai impor ini mengalami peningkatan dari tahun 2014 sebesar 6,57 persen.

Kepala Bidang Statistik Distibusi BPS Sulsel Akmal mengatakan, pada Februari 2015 nilai terbesar dari impor yang dilakukan Sulsel bersumber dari jenis gandum dengan nilai US$ 19,57 juta. Selain itu mesin-mesin dan pesawat mekanik menjadi komoditas kedua yang banyak didatangkan dengan nilai US$ 7,52 juta.

"Kita lebih banyak mengimpor barang pelengkap untuk mesin dan juga barang seperti besi dan baja," ujar dia, Senin (16/3).

Sementara lima negara yang paling banyak mengirimkan barang ke Sulsel yaitu, Australia, Cina, Singapura, Thailand dan Rusia.

Australia berhasil menggelontorkan uang paling banyak ke Sulsel dengan US$ 20,07 juta, sementara Cina US$ 15,48 juta, Singapura US$ 10,98 juta, Thailand US$ 1,54 juta, dan Rusia US$0,47 juta. Kelima negara ini memasok barang dengan total nilai US$ 48,45 juta atau 8,16 persen dari total nilai impor Sulawesi Selatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement