REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR -- Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementrian Koperasi dan UKM Prakoso BS mengatakan, pihaknya berencana memberikan bantuan pelatihan maupun modal kepada keluarga nelayan dan petani.
Hal ini dilakukan karena banyak dari keluarga petani dan nelayan belum banyak yang mempunyai kegiatan bermanfaat untuk menambah pemasukan keluarga. Mereka hanya berdiam di rumah dan menunggu hasil melaut atau bertani kepala keluarga.
"Sekarang banyak anak atau istri yang menunggu sang ayah melaut. Saat pulang tidak membawa ikan, apa yang akan mereka makan? Maka kita beri pelatihan baik menyulam atau membuat makanan. Jadi mereka bisa mencari penghasilan lain selain menunggu," ujar Prakoso dalam acara Gerakan Kewirausahaan Nasional, Senin (16/3).
Selain pelatihan, Kementrian Koperasi dan UKM pun akan memberikan suntikan dana kepada mereka untuk membuka usaha tersebut. Namun harapannya saat membutuhkan dana lebih keluarga nelayan dan petani tersebut kan bergabung dengan koperasi dan memanfaatkan keberadaan koperasi.
"Kalau bank kan tidak akan mungkin membantu mereka. Jadi hanya koperasi yang bisa membantu mereka untuk mengembangkan usahanya," lanjut dia.
Kementrian koperasi dan UKM menargetkan untuk membantu sekitar 10.000 keluarga nelayan dan petani akan menjadi penerima bantuan modal usaha dengan besaran modal maksimum Rp 25 juta dalam 2015. Namun Prakoso lebih berharap bisa lebih dari itu, karena dengan semakin banyak UKM maka masyarakat pun akan lebih sejahtera.