Selasa 17 Mar 2015 12:11 WIB

Dua Hari 400 Karyawan Demo, Freeport Lumpuh

 Aktivitas penambangan di areal pertambangan Grasberg PT Freeport, Mimika, Papua.
Foto: Reuters/Stringer
Aktivitas penambangan di areal pertambangan Grasberg PT Freeport, Mimika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Aksi demonstrasi 400 orang karyawan PT Freeport yang berlangsung sejak Senin (16/3) hingga Selasa (17/3) menyebabkan aktifitas operasional di kawasan penambangan itu terhenti.

Data yang dihimpun Selasa pagi mengungkapkan terhentinya aktifitas dikawasan penambangan Freeport disebabkan pendemo menduduki ruas jalan menuju kelokasi tambang.

Dalam unjuk rasa tersebut, karyawan yang berasal dari tujuh suku itu mendirikan tenda di tengah jalan di dekat Ridge camp mille 72 yang merupakan satu-satunya akses jalan menuju lokasi tambang, termasuk tambang bawah tanah serta ke pabrik pengolahan yang berlokasi di mille 74.

Para karyawan menuntut penegakan aturan perjanjian kerja bersama (PKB) dan perselisihan hubungan industria (PHI), hak-hak karyawan yang aktif bekerja baik dari Freeport, kontraktor dan privatisasi harus diberi kompensasi dan promosi, tinjau ulang keputusan arbitrase yang tidak sesuai aturan PKB dan PHI.

Kapolres Mimika AKBP Yusnanto mengakui, aksi demo masih berlanjut namun para pendemo tetap mengijinkan anggota Polri melakukan patroli tetapi tidak mengijinkan pihak PT Freeport melintas apapun alasannya.

"Belum dapat dipastikan sampai kapan aksi tersebut dilakukan," ujar AKBP Yusnanto.

Sementara itu juru bicara PT Freeport, Deasy hanya mengatakan sudah mendapatkan laporan tentang adanya aksi unjuk rasa tersebut.

"Kami memang sudah mendapat laporan tentang adanya aksi unjuk rasa sekelompok karyawan yang mengakibatkan terganggunya akses jalan tambang," jelas Deasy dalam pesan singkat (SMS) nya seraya menambahkan, saat ini sedang dilakukan komunikasi atau dialog dengan pendemo.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement