REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester City Manuel Pellegrini memiliki prinsip jika kekalahan bukan akhir dari segalanya. Pelatih asal Cile ini mengakui Manchester City mungkin sempat beberapa kali tergelincir.
Seperti usai ditaklukkan Liverpool awal Maret lalu. Atau terakhir, harus rela dikalahkan tim zona degradasi Burnley dengan skors 0-1, Ahad (15/3) dinihari WIB lalu.
Pellegrini mengatakan kekalahan tim bukan berarti membuatnya berpikir harus meninggalkan klub. Lulusan Insinyur sipil ini tahu pekerjaannya sebagai pelatih tentu berisiko tinggi.
"Aku tidak pernah merasa jika aku tidak menang, maka aku keluar," kata Pellegrini seperti dikutip The Guardian, Selasa (17/3).
Sederet kritik usai skuat asuhnya didera kekalahan, memotovasinya agar menjadi lebih baik lagi. Pellegrini sempat mengenang semasa membesut Real Madrid yang juga sarat tekanan.
"Di sini tekanan normal, tapi seperti laga hidup dan mati. Namun di Madrid, itu lebih politis. Tapi di manapun saya tidak pernah merasa takut," katanya menambahkan.