Rabu 18 Mar 2015 18:32 WIB

Demiz Berharap Konferda PDIP tak Ada Banting Kursi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Djibril Muhammad
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (kedua kiri) menyapa warga saat mengunjungi Pasar Pal Tugu, Depok, Jabar, Sabtu (28/6).
Foto: Antara
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (kedua kiri) menyapa warga saat mengunjungi Pasar Pal Tugu, Depok, Jabar, Sabtu (28/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) berharap Konferda PDIP Jawa Barat menghasilkan pimpinan baru yang bisa berpartisipasi mendukung program pemerintah Jabar.

Wagub Jabar Deddy Mizwar mengapresiasi ajang Konferda PDIP yang berlangsung kondusif dan tenang. "Saya kira tadi kalau melihat arahan DPP, ini tidak sepanas musda atau muswil partai lain, dengan mekanisme yang berbeda," ujar Deddy yang akrab disapa Demiz di Hotel Horisson, Bandung, Rabu (18/3).

Demiz berharap, ajang Konferda berlangsung mulus dan menghasilkan pemimpin tanpa perlu hingar-bingar bahkan ricuh. "Tidak harus hingar-bingar, apalagi sampai banting-banting kursi, saya kira Insya Allah tidak ada. Saya kira itu mencerminkan kedewasaan. Kita harus mengarah ke sana," katanya.

Menurut Demiz, konferda kali Ini terlihat menitikberatkan kepada musyawarah, bukan masalah voting. Ia menilai, ini salah satu hal yang baik, karena sebelum ada konferensi diselenggarakan sudah ada upaya pemilihan Ketua DPD dengan mekanisme terbaik.

"Mungkin ada lobi atau segala macam sehingga ada kesepakatan dalam musyawarah nanti," katanya.

Demiz meminta, agar PDIP dalam Konferda ini bisa menghasilkan terobosan tertentu dalam membantu program pembangunan, bukan hanya memilih pengurus. "Saya kira harus  punya punya program apa yang dilakukan untuk Jabar sebagai parpol yang menjadi pilar di negeri ini," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement