REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis target penerimaan pajak tahun 2015 sebesar Rp1.244,7 triliun dapat tercapai dengan dukungan sistem perpajakan yang lebih baik.
"Kita optimistis apa yg sudah ditargetkan itu bisa tercapai," ujar Jokowi, usai menyerahkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di Kantor Pusat Ditjen Pajak Jakarta, Kamis (19/3).
Ia menyebutkan salah satu kemajuan dalam penanganan pajak adalah penyampaian SPT yang dulu menggunakan dropbox sekarang sudah dapat menggunakan "e-filing".
"Sekarang ada sistem yang jauh lebih baik lewat 'e-filing'. Ini saya kira sistem yang dapat dibangun dan dikembangkan ke depan," tuturnya.
Dalam kesempatan itu Presiden juga meninjau ruangan yang khusus menganalisis pajak.
"Saya kira juga sangat komplit dan sistemnya sangat bagus," katanya.
Mengenai realisasi penerimaan pajak dalam dua bulan terakhir yang belum optimal, Presiden mengatakan di awal-awal tahun seperti ini memang biasanya seperti itu.
"Biasa di awal-awal bulan seperti ini, nanti akan kelihatan pada bulan-bulan pertengahan. Biasanya kan ramai-ramainya Desember, sekarang sudah dimulai di awal-awal," imbuhnya.
Ia menyebutkan di ruang analisis dapat terlihat jelas realisasi penerimaan pajak secara bulanan.
"Kurangnya berapa kelihatan sekali dari monitor, saya tadi melihat itu di ruangan analisa itu, kelihatan gamblang sekali," kata Presiden.
APBNP 2015 menargetkan penerimaan pajak (tanpa PPh Migas) sebesar Rp1.244,7 triliun, naik sekitar 39 persen dari realisasi tahun 2014 sebesar Rp895 triliun.
Jika dimasukkan target penerimaan PPh migas maka terget penerimaan pajak 2015 sebesar Rp1.489,3 triliun.