REPUBLIKA.CO.ID, CHINA -- Perusahaan internet Amerika Serikat, Yahoo menutup perusahaannya di Cina. Penutupan tersebut mengakibatkan 200 sampai 300 karyawan kehilangan pekerjaannya.
“Kami terus melakukan perubahan untuk menyesuaikan sumber daya dan mendorong kolaborasi yang lebih baik, serta inovasi bisnis kami,” kata Yahoo dalam sebuah pernyataan yang dilansir Aljazeera.
Langkah ini diambil menyusul pengumuman Yahoo pada bulan Januari. Mereka akan memutar sahamnya di raksasa e-commerce Alibaba Cina, yang tahun lalu tercatat di Bursa Efek New York dalam penawaran penukaran.
Para pengamat mengatakan memutus hubungan dengan Alibaba menyisakan aset inti untuk Yahoo, tapi tanpa jalan atau misi yang jelas.
Pada 2005, Yahoo membeli 40% saham Alibaba sebesar $ 1 miliar. Perusahaan Amerika menyerahka operasinya di Cina untuk Alibaba sebagai hasilnya.
Yahoo menutup layanan email di Cina pada 2013. Sebelumnya, mereka terlibat kontroversi ketika menyerahkan rincian kewenangan seorang wartwan Cina yang dihukum 10 tahun penjara.