REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Jumlah turis yang mengunjungi Tasmania melonjak tajam. Ujung-ujunngnya, dana yang mereka habiskan juga naik menjadi sekitar $ 1 miliar atau naik 19 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Selama 12 bulan terakhir, sekitar 1,07 juta orang mengunjungi negara bagian kepulauan di Australia tersebut.
Menteri Utama Tasmania Will Hodgman mengatakan angka ini akan naik lagi tahun ini, khususnya setelah liputan mengenai kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Hobart bulan November lalu.
Direktur Eksekutif Destination Southern Tasmania Melinda Anderson mengatakan para turis juga mencoba lebih banyak hal ketika mereka berada di sana.
"Mereka tidak datang untuk satu hal, namun ingin merasakan berbagai pengalaman," katanya baru-baru ini.
"Mereka mungkin akan berkunjung ke MONA (Museum terbesar di Hobart) namun mereka juga ingin mencicipi makanan dan anggur yang ada, juga pergi ke Mount Wellington, dan menyeberang ke Port Arthur."
Pemerintah negara bagian Tasmania berharap bahwa di tahun 2020 akan ada 1,5 juta turis yang berkunjung ke sana setiap tahunnnya.
Anderson mengatakan target itu cukup realistis. "Tantangan terbesar kami adalah akses karena kami berada di pulau yang terpisah dari daratan Australia. Jadi kami bekerjasama dengan TT (pemilik kapal ferri Spirit of Tasmania), dan pemilik kepentingan lain guna memastikan kami bisa mendapat lebih banyak penerbangan, khususnya penerbangan langsung dari negara seperti China dan Hongkong," jelas Anderson.