Senin 23 Mar 2015 07:51 WIB

Kunjungan Masjid di Jepang Makin Meningkat

Rep: c13/ Red: Dwi Murdaningsih
Suasana shalat Dhuhur (ilustrasi)
Foto: DW
Suasana shalat Dhuhur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SHIBUYA – Pasca penyanderaan warga Jepang oleh ISIS, kunjungan Masjid di ‘Negeri Sakura’ ini semakin meningkat. Jumlah ini semakin meninglat terutama di wilayah Shibuya, Jepang.

Seperti yang dilansir thejapan.news Senin (23/3), pemandu wisata Masjid Tokyo Camii di Shibuya Ward, Shimoyama (66) mengaku telah mengadakan tur Masjid gratis semenjak akhir April tahun lalu. Selama tur, para peserta menerima penjelasan tentang ajaran Islam dan fungsi Masjidnya. Menurut Muslim ini, pengunjung ini diperbolehkan untuk mengamati ibadah salat Muslim di tempat itu.

"Menurut Anda, wilayah mana di dunia ini yang paling banyak dihuni oleh umat Islam?" ungkap Shigeru Shimoyama. Menurutnya,  pertanyaan ini sering diajukan olehnya kepada para pengunjung. Dia negeaskan, petanyaan ini selalu berhasil meninggalkan pengunjung tenggelam dalam pikiran untuk sementara waktu.

Shimoyama mengungkapkan, sebagian besar pengunjung menjawab ‘Asia’ ketika menerima pertanyaannya itu. Menurutnya, mereka menjawab sekitar 60 persen  dari 1,6 miliar Muslim di dunia berada di Asia. Tokyo Camii sendiri merupakan salah satu masjid terbesar di Jepang.

Menurut Shimoyama, telah terjadi peningkatan tajam  tur di Tokyo Camii sejak dua waga Jepang disandera di Suriah oleh kelompok militan Islam pada Januari lalu. Sebelum ini, ungkapnya, rata-rata sekitar 30 orang mengunjungi Masjid. Namun, setelah krisis sandera,hampir 100 orang mengunjungi Masjid pada beberapa hari.

Salah satu pengunjung, Yuki Obayashi (22) menyatakan pernah mengikuti tur di Tokyo Camii pada 28 Februari. "Saya menyadari untuk pertama kalinya bahwa saya tidak punya pengetahuan tentang agama Islam ketika situasi penyanderaan terjadi.” Ujarnya.

Setelah krisis penyanderaan terjadi, imam Masjid berbicara kepada umat Islam yang datang untuk berdoa. Ia mengatakan bahwa Islam  tidak mengizinkan penganiayaan atau kekerasan. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement