REPUBLIKA.CO.ID, PARMA -- Kapten Parma, Alessandro Lucarelli optimistis klubnya bakal terhindar dari kebangkrutan. Apalagi penjualan Parma kepada investor asal Amerika Serikat semakin dekat.
Keyakinan itu kian meninggi setelah ia Lucarelli bertemu Presiden FIGC, Carlo Tavecchio. Lucarelli menjadi delegasi Gialloblu saat bertemu Presiden FIGC, Senin (23/3) petang. Pembicaraan ini terkait investor Amerika yang tertarik ingin membeli saham Parma.
"Tavecchi telah berbicara kepada pihak investor. Langkah ke depan segara diambil. Saya pikir akan ada pertemuan sesegera mungkin untuk kata kesepakatan," ujar pemain berusia 37 tahun tersebut, seperti dilansir Football Italia.
Mantan penggawa Genoa ini optimistis situasi Ennio Tardini akan membaik. Situasi di Parma semakin membingungkan. Apalagi mereka dijatuhi hukuman pemotongan poin lantaran tidak mampu membayar pemain. Dua pertandingan mereka pun terpaksa diundur lantaran Parma tidak bisa menyiapkan perlengkapan laga.
Pengadilan menyatakan total utang Parma Rp 1,5 triliun, Rp 521 miliar lebih di antaranya merupakan tunggakan gaji yang belum di bayar ke para pemain. Otoritas Liga dan Federasi Sepak Bola Italia menetapkan Rp 352 miliar harus dipenuhi Parma untuk merampungkan kompetisi musim ini.