REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur keuangan PT Liga Indonesia, Kokoh Afiat menyatakan klub Indonesia Super League (ISL) tidak hanya bisa membeli pemain berkualitas saja.
Melainkan klub juga harus sanggup mengontrak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, terutama untuk mengelola keuangan. Selain itu klub juga diharapkan mampu membuat laporan keuangan sesuai standar.
"Jika klub mampu membeli pemain dengan banderol tinggi. Klub juga harus sanggup mengontrak SDM yang berkualitas untuk mengelola sistem keuangannya. Tidak dipungkira masih banyak klub ISL yang belum bisa mengelola keuangan secara baik. Sehingga berakibat tidak sehatnya keuangan klub," kata Kokoh, sesaat setelah workshop lisensi klub ISL di hotel Parkline, Selasa (24/3).
Maka dengan adanya SDM yang berkualitas, Kerugian klub bisa didetiksi dan diukur. Dengan harapan potensi kerugian klub bisa diantisipasi. Begitu juga sebaliknya jika klub tidak memiliki SDM yang berkualtias dalam jajaran manajemennya dapat dipastikan klub tersebut akan sulit untuk berkembang.
Kokoh menambahkan, dalam workshop tersebut klub peserta ISL menginginkan keseragaman standar keuangan. Maka dari itu PT Liga Indonesia akan membuat sebuah program keuangan yang bisa digunakan untuk semua klub. Dengan harapan PT Liga Idonesia juga tidak kesulitan saat membaca pelaporan keuangan klub.
"Saya harap klub bisa lebih sadar pentingnya SDM berkualiras dalam kepengurusannya. Jika sistem keuangan sehat klub peluang klub untuk berprestasi terbuka lebar," tutup Kokoh.