Selasa 24 Mar 2015 22:35 WIB

Penangkapan Siswa SD di Sekolah, Polisi Dikecam

Stop kekerasan anak (ilustrasi).
Foto: Republika/ Wihdan
Stop kekerasan anak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Lembaga Perlindungan Anak Riau menyayangkan tindakan oknum anggota Polisi Sektor Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan. Kecaman disampaikan usai polisi menangkap seorang siswa Sekolah Dasar Negeri 12 Pangkalan Kerinci saat jam belajar.

"Saya pikir hal tersebut sangat tidak pantas dilakukan karena akan berdampak pada psikologis si anak. Terlebih lagi saat ditangkap, tentu si anak itu menjadi pusat perhatian oleh teman-teman sepermainannya," kata Ketua LPA Riau, Ester, Selasa (24/3).

Mi merupakan pelajar kelas IV SDN 12 Pangkalan Kerinci yang ditangkap oleh oknum Polsek Pangkalan Kerinci pada Rabu (18/3) lalu. Polisi menduga Mi berkomplot untuk melakukan pencurian jajanan di sebuah kantin dekat sekolahnya pada Selasa malam (17/3). Mi bersama dua anak di bawah umur lainnya, yakni Rz (9) dan Sy (12) yang juga telah ditangkap.

Ester juga menyayangkan pihak sekolah yang membiarkan Mi dibawa oleh polisi tanpa adanya surat penahanan. Guru, kata dia, seharusnya bertanggung jawab penuh terhadap Mi saat jam belajar sekolah.

"Terlebih lagi saat dilakukan penangkapan, polisi juga tidak mengikutsertakan orang tua anak tersebut," ujarnya.

Ia mengatakan akan segera mencari alamat ketiga anak tersebut untuk selanjutnya melakukan pendampingan psikologis.

Kepala SDN 12, Elda menceritakan bahwa Mi ditangkap saat jam istirahat di dalam lingkungan sekolah. Menurut Elda, saat itu Mi sedang bermain bersama teman-temannya.

"Benar, waktu itu ada tiga polisi berpakaian sipil datang ke sekolah pada jam istirahat, kemudian polisi tersebut mencari Mi dan hendak menangkapnya," katanya.

Elda mengatakan dirinya sempat menanyakan surat perintah penangkapan, namun ketiga polisi tersebut mengatakan tidak memilikinya. Ketiga oknum polisi tersebut mengatakan kepadanya bahwa Mi akan diserahkan kepada orang tuanya. Karena itu, Elda membiarkan Mi dibawa pergi dengan kondisi masih menggunakan seragam.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement