REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sanaa bekerja keras memulangkan warga Indonesia yang tertahan di Yaman.
"Mereka tentu akan dipulangkan kalau berbahaya. Kedutaan kita sudah bekerja keras untuk itu, tinggal memikirkan cara untuk menerbangkan mereka ke negara lain," kata JK usai mengisi acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2015 di Depok, Jawa Barat, Senin (30/3).
Seperti diberitakan, Ahad malam (29/3) waktu setempat tercatat lebih dari 20 WNI ditahan otoritas di Yaman karena masalah imigrasi.
Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal membenarkan informasi tersebut.
"Lebih dari 20 WNI kita ditahan di Yaman, kemungkinan karena masalah imigrasi. Mereka ditahan oleh otoritas setempat, bukan oleh pemberontak Houthi," kata Iqbal.
Perang saudara yang terjadi Yaman semakin sengit akibat pertempuran melawan milisi Syiah Houthi yang mengkudeta pemerintahan Presiden Yaman Abd Rabbu Mansour Hadi. Pertempuran tersebut semakin meluas dengan melibatkan koalisi negara di kawasan teluk di bawah pimpinan Arab Saudi.