REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogyakarta menerjunkan tim gerak cepat untuk perbaikan jalan ambles di Jalan Kenari Timoho Yogyakarta. Jalan ambles dengan diameter sekitar satu meter tersebut dikhawatirkan akan melebar karena ada retak di sekitarnya.
"Kita targetkan pekan ini selesai," kata Kepala Dinas Kimpraswil setempat, Toto Suroto, Senin (30/3).
Menurut Toto, jalan yang ambles tersebut dipicu oleh sumbatan sampah dari saluran irigasi yang masuk ke drainase induk. Lokasi amblas tersebut berada di pertemuan dua saluran air. "Setelah kami selidiki ternyata banyak sumbatan sampah dari saluran irigasi. Sehingga air yang akan ke drainase masuk melalui celah-celah dinding saluran dan jalan di atasnya akhirnya ambles," katanya.
Selain itu, kondisi drainase yang sudah berusia tua juga turut memicu terjadinya ambles. Apalagi setelah gempa 2006 lalu, diakuinya banyak dinding saluran air yang konstruksinya belum menggunakan beton, banyak yang mengalami keretakan.
Meskii target perbaikan selama satu pekan, namun pihaknya mengupayakan dapat diselesaikan lebih cepat. Diakuinya, sistem drainase atau saluran air hujan di sepanjang Jalan Kenari dibangun sejak tahun 1980an.
Total panjang mencapai 1,4 kilometer hingga Jalan Kusumanegara timur yang menuju Sungai Gajah Wong. Mulai 2014 lalu, Kimpraswil sudah melakukan revitalisasi secara bertahap dari hilir saluran.
Terpisah Kepala Bidang Drainase dan Pengairan Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta Aki Lukman mengatakan, selama proses perbaikan maka saluran irigasi di Timoho terpaksa dimatikan. Pihaknya pun menerjunkan alat berat berupa back hoe agar proses pengerjaan bisa lebih cepat.
"Selain di Kenari, sebenarnya ada juga drainase yang rusak akibat jebol. Yakni di daerah Pingit, tapi proses perbaikan sudah mendekati tahap akhir," katanya.