REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Pariwisata dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif menghidupkan kembali bioskop rakyat. Ini demi memperkenalkan film-film Indonesia pada rakyat.
Jokowi bercerita masa kecilnya saat masih tinggal di Solo. Menurut Jokowi, kala itu ada tiga kelas untuk menonton film. Kelas pertama adalah kelas elit yang menonton film di bioskop mewah. Sementara kelas kedua adalah bioskop rakyat yang sederhana dan kelas ketiga adalah layar tancap atau disebut bioskop misbar alias gerimis bubar.
"Waktu itu saya nonton yang rakyat," kata Presiden dalam peringatan Hari Film Nasional di Istana Negara, Senin (30/3).
Jokowi pun menyebut sejumlah film yang pernah ia tonton semasa kecil, mulai Si Buta dari Gua Hantu, Ratapan Anak Tiri, Cita Cinta dari SMA sampai Puspa Indah di Taman Hati. Saat itu, film Indonesia begitu melekat pada anak-anak.
Namun, Jokowi menyayangkan kondisi saat ini yang ia nilai film-film lokal justru sedikit ditonton oleh bangsa Indonesia sendiri. Oleh karenanya, Jokowi meminta agar dua kelas bioskop rakyat yang dulu pernah ada kembali dihidupkan. Jika itu dihidupkan, Jokowi yakin industri film Indonesia akan kembali berjaya.
Berdasarkan data, Indonesia saat ini hanya memiliki sekitar seribu bioskop. Padahal, Jokowi mengatakan, dengan jumlah penduduk sekitar 240 ribu jiwa, normalnya Indonesia memiliki 5 ribu bioskop.