REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI Moreno Soeprapto berharap induk organisasi sepak bola Indonesia (PSSI) dipimpin oleh orang yang benar-benar berdedikasi dalam memajukan persepakbolaan nasional.
"Harus bisa berfikir secara nasional dan tidak mementingkan diri sendiri maupun kelompoknya. Selain itu harus mau berkorban demi bangsa dan negara," kata Moreno saat dimintai komentar terkait persiapan KLB PSSI di Jakarta, Selasa (31/3).
Cabang olahraga sepak bola, kata dia, merupakan olahraga yang saat ini fokus dalam industri dan prestasi. Kondisi itu membuat banyak pihak berusaha terlibat di dalamnya. Untuk itu dibutuhkan figur yang tepat untuk memimpin induk organisasinya.
Mantan pebalap nasional itu berharap pelaksanaan KLB PSSI di Surabaya, Jawa Timur, 18 April dengan salah satu agendanya adalah pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2015-2019 itu berlangsung dengan fair play dan terhindar dari urusan politik.
"Sepak bola sangat seksi. Makanya jangan sampai ada politisasi pada Kongres PSSI nanti. Harus mendapatkan pemimpin yang benar-benar berdedikasi," katanya.
Ada sembilan bakal calon yang akan memperebutkan posisi orang nomor di PSSI yaitu Djohar Arifin Husin, La Nyalla Mattalitti, Joko Driyono, Ahsanul Qosasih, Bernhard Limbong, Subardi, M. Zein, Sarman dan Syarif Bastaman.
Pelaksanaan KLB PSSI saat ini banyak mendapatkan sorotan termasuk dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Menpora Imam Nahrawi bahkan meminta waktu pelaksanaan diundur hingga SEA Games 2015 berakhir.
Sorotan lain disampaikan oleh Ketua Jakmania, Richard Ahmad. Menurut dia, lokasi KLB PSSI diusulkan untuk pindah dari Surabaya dengan alasan demi menjaga netralitas dan kondusifitas.
Ketua pendukung fanatik tim Persija Jakarta itu menjelaskan, Solo Jawa Tengah atau Yogyakarta dinilai sebagai tempat yang layak untuk menggelar KLB PSSI. Kedua kota ini juga memiliki sejarah yang panjang terkait dengan persepakbolaan nasional.