Selasa 31 Mar 2015 17:20 WIB

Permintaan Gas Elpiji Melon Melonjak

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Satya Festiani
Gas ukuran 3 kg alias gas melon.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Gas ukuran 3 kg alias gas melon.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Pasca kenaikan harga eceran tertinggi (HET), permintaan gas elpiji melon di Jawa Tengah dan DIY kian melonjak. Pihak PT Pertamina mencatat kenaikan permintaan gas elpiji bersubsidi ini mencapai 2 hingga 3 persen dari permintaan normal.

Asisten Manager External Relation PT Pertamina Region IV, Roberth MV Dumatubun mengatakan, HET elpiji telah dinaikkan pada Pebruari lalu.

HET untuk level agen yang semula sebesar Rp 12.750 per tabung, sejak 13 Februari lalu  naik menjadi Rp 14.250 dan sub penyalur atau pangkalan menjadi Rp 15.500 per tabung. Pascakenaikan HET ini, jelasnya, justru permintaan gas tabung melon dari masyarakat, di dua daerah ini melonjak.

Meski begitu, lonjakan permintaan ini masih dalam batas normal. Karena elpiji ini  memang  komoditas yang  dibutuhkan masyarakat.

"Secara umum di wilayah Jawa Tengah dan DIY ada kecenderungan peningkatan permintaan gas elpiji tabung melon ini berkisar 2 hingga 3 persen dari biasanya," kata Robert.

Namun pihaknya belum dapat memastikan penyebab lonjakan permintaan itu. Apakah karena migrasi pengguna atau indikasi kebutuhan masyarakat yang meningkat. Sebab pihaknya hanya berwenang dalam distribusi dan  menyuplai saja. Sedangkan  pengawasannya ada di masing- masing pemerintah daerah.

"Sehingga, apakah komoditas energi bersubsidi ini bisa tepat sasaran atau tidak, menjadi kewenangan masing- masing pemerintah daerah,” imbuhnya.

Sementara itu, permintaan gas elpiji 3 kilogram wilayah Kabupaten Semarang disebut masih normal, meski belum lama ini ada kenaikan harga eceran tertinggi (HET) di tingkat agen atau pangkalan. Sampai dengan pertengahan Maret, realisasi kebutuhan elpiji subsidi di daerah ini mencapai sekitar 20 persen dari kuota yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang.

Kabid Perdagangan Imung Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Semarang, Imum mengatakan, Kabupaten Semarang tahun 2015 ini ditetapkan sekitar 8,74 juta tabung.

Februari lalu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengeluarkan keputusan baru No 541/15/2015 terkait HET elpiji bersubsidi di tingkat agen dan pangkalan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement