REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi V Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Gatot Dewa Broto menegaskan pihaknya tak pernah mengintervensi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dalam proses verifikasi klub Indonesia Super League (ISL).
"Kita tak pernah mengintervensi BOPI. Ini perlu kita pertegas," kata Gatot Dewa Broto di Jakarta, Rabu (1/4).
Saat konferensi pers, Gatot berharao semua klub sepak bola harus profesional. Sebab tak mungkin liga bisa berjalan sedangkan masih banyak klub yang tidak bayar gaji pemain ataupun pelatih.
Sejak verifikasi BOPI, Gatot bersyukur ada respons positif dari klub. Sebanyak 16 klub sudah memenuhi syarat untuk berlaga di kompetisi profesional Indonesia itu. Sedangkan dua klub lainnya tidak punya SIUP dan NPWP. Apalagi bayar gaji pemain dan tidak melaporkan kegiatan sosialnya.
"Kita perlu apresiasi klub yang sudah penuhi syarat verifikasi," ujar Gatot. Baginya sudah cukup waktu yang diberikan BOPI untuk memenuhi syarat. Kemarin adalah batas akhir penyerahan.
Jika ada klub yang tidak penuhi syarat artinya klub tersebut tidak mau jadi profesional. "Kalau tidak mau. Silakan get out (dari kompetisi ISL) saja," kata Gatot.