REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Golkar versi Agung Laksono, Zainudin Amali mempertanyakan mengapa Ketua DPR Setya Novanto tak segera memproses surat pengajuan perombakan fraksi. Karena itu, pihaknya akan membahas status Setya di rapat pleno partai.
"Ya, dia dibahas juga di rapat. Pak Leo (Nababan) yang mengusulkan untuk Setnov di beri peringatan," ujar Zainudin saat ditemui di kantor DPP Partai Golkar, Kamis (2/4).
Zainudin mengatakan semestinya sejak pengajuan surat permohonan perombakan fraksi tertanggal 23 Maret 2015. Sayangnya Setya tidak kunjung melakukannya.
Menurut dia, selaku ketua DPR, Setya harusnya tidak berpihak ke kubu Aburizal Bakrie. Persoalan yang administratif, seperti pembacaan surat tersebut mestinya tetap dilakukan. Zainudin menambahkan, urusan pergantian fraksi sesungguhnya merupakan kewenangan partai.
"Fraksi kan kepanjangan partai, harusnya memang ini hak partai. DPR hanya sebatas administratif saja," ujar Zainudin.
Lebih lanjut, Zainudin mengatakan, pihaknya akan tetap melaksanakan kinerja partai secara optimal. Proses hukum yang berjalan biar terus berjalan, karena Zainudin tetap berkukuh kepengurusan yang sah merupakan kepengurusan yang diakui SK Menkumham Yasonnay Laoly.