REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat sepak bola nasional Budiarto Shambazy menyarankan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) siapkan sanksi untuk Indonesia Super League (ISL) musim 2016.
Sebab klub petarung ISL musim 2015 sudah mengerti dan sudah tahu persyaratan yang wajib dilengkapi jelang laga profesional itu dimulai. Jika pada ISL musim 2016 klub yang bersangkutan tak bisa penuhi juga, Budiarto menyarankan BOPI bisa memberikan sanksi lebih berat.
“Sekarang waktu yang tepat untuk menyusun sanksi berat untuk klub malas lengkapi syarat,” kata Budiarto kepada Republika Online (ROL) di Jakarta, Kamis (2/4).
Menurutnya, sambil laga berjalan nantinya klub sudah bisa mengumpulkan semua persyaratan. Mulai dengan memenuhi pembayaran gaji pemain per bulan dan membayarkan pajak. Begitupun dengan arsip-arsip lainnya yang dibutuhkan untuk mendapatkan rekomendasi dari BOPI.
Budiarto mengatakan musim 2016 akan menjadi musim yang layak. Lantaran klub bisa jadi lebih profesional dan tenang mengurus kelengkapannya ke BOPI. Tidak seperti sekarang yang menimbulkan kesan terburu-buru karena waktu pemenuhan syarat yang sempit.
Namun, jika klub masih bermasalah di musim depan. BOPI bisa berikan sanksi yang lebih berat untuk sejumlah klub malas penuhi syarat rekomendasi BOPI.
Tapi, sanksi yang diberikan harus jelas dan telah disosialisasikan kepada klub ataupun PT Liga Indonesia. Sehingga mereka sadar betapa pentingnya mengelola sebuah klub profesional.
“Jika musim depan (2016) masih ada yang terkendala masalah ini dan itu. BOPI bisa berikan sanksi yang lebih berat,” kata Budiarto.