REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Setelah memangku jabatan presiden bergilir Dewan Keamanan untuk April, Duta Besar Yordania untuk PBB Dina Kawar, perempuan Arab pertama yang memangku jabatan tersebut, mengumumkan satu program ambisius.
Program itu berpusat pada masalah Timur Tengah dan peran perempuan serta pemuda dalam perdamaian dan keamanan.
Krisis di Suriah dan Yaman serta masalah Palestina-Israel diperkirakan menempati posisi tinggi pada agenda April. Diplomat Yordania ini juga mengatakan setelah berkonsultasi dengan 14 anggota lain Dewan, ia "berusaha menyisihkan beberapa hari, bukan untuk liburan, tapi untuk memberi waktu bagi kesepakatan" mengenai hal yang belum direncanakan.
Dina Kawar, yang memangku jabatan itu Rabu silam menerima ucapan selamat dari wartawan atas perannya yang mengukir sejarah dalam taklimat yang ia adakan untuk menggambarkan Program Kerja panel 15-negara tersebut untuk April.
Ia mengatakan akan ada tiga perdebatan terbuka, termasuk pembahasan yang dipimpin Putra Mahkota Yordania, yang berusia 20 tahun, pada 23 April, di kursi Presiden DK.
Yang pertama akan menampilkan Zainab Bangura --Wakil Khusus Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon Urusan Kekerasan Seksual dalam Konflik Bersenjata, kata Dina Kawar kepada anggota DK.
Semua negara anggota dan misi pengamat diperkenankan berbicara dalam pertemuan terbuka Dewan.
Debat terbuka kedua adalah pembahasan per kuartal mengenai Timur Tengah. "Ini akan meliputi masalah Palestina, yang tentu saja buat kami, buat Yordania, memiliki kepentingan besar," kata Dina Kawar, sebagaimana dikutip Xinhua.
Debat terbuka ketiga pada 23 April adalah "topik sangat penting buat kami di Yordania dan itu adalah topik mengenai pemuda dan kekerasan", katanya. "Pertemuan ini akan dipimpin oleh Yang Mulia Putra Mahkota Pangeran Al-Hussein bin Abdullah --Putra Mahkota Muda yang sangat tertarik pada masalah pemuda di Yordania."