REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan warga Jakarta memadati Planetarium Jakarta, untuk menyaksikan fenomena Blood Moon, Sabtu (4/4). Pengurus Planetarium menyediakan tujuh teleskop yang dipasang di Dak Takahasi dan layar live streaming.
"Saya sudah gak sabar mas. Tadi sempat kecewa. Tapi alhamdulillah hujan sudah reda," ujar Ranum, Warga Slipi ke ROL, di Planetarium Taman Ismail Marzuki Jakarta Pusat. Ranum berharap bisa melihat gerhana bulan secara langsung di TIM.
Layar itu disiapkan untuk warga yang ingin menyaksikan fenomena alam langka tersebut. Gerhana malam nanti langka sebab durasi totalitasnya yang super singkat, kurang dari lima menit. Biasanya, totalitas gerhana bulan terjadi puluhan menit. Data Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkap gerhana dengan totalitas kurang dari lima menit hanya terjadi dua kali dalam satu milenium terakhir.
Gerhana bulan malam nanti merupakan gerhana bulan dengan totalitas kurang dari lima menit pertama dalam 500 tahun terakhir. Fenomena bulan merah darah yang singkat menurut data NASA, baru kembali datang 140 tahun lagi. Tepatnya 11 September 2155 dengan durasi totalitas 2 menit 36 detik.
Gerhana bulan parsial sebelum total terjadi pukul 17.52-18.57 WIB. Gerhana bulan total terjadi pukul 18.57-19.02 WIB. Gerhana bulan parsial pasca total terjadi pukul 19.02-20.44 WIB. Gerhana bulan samar terjadi pukul 20.44-21.58 WIB.