REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Realisasi belanja negara sudah terserap 18 persen dari pagu Rp 1.984 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015. Namun, belum ada sepeser pun yang dikeluarkan untuk belanja infrastruktur.
Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil menjelaskan, belanja yang sudah dilakukan pemerintah adalah belanja rutin. "Belanja rutin itu seperti belanja pegawai dan transfer ke daerah," kata Sofyan di kantornya, Senin (6/4).
Sofyan menjelaskan, belanja untuk infrastruktur masih dalam tahap tender. Akan tetapi, ia menegaskan pemerintah akan menggeber tender untuk proyek pembangunan infrastruktur pada April ini.
Sofyan menyebut realisasi belanja negara yang sebesar 18 persen masih lebih baik jika dibandingkan pada periode Januari-Maret 2014 yang sebesar 15 persen. Dia mengatakan, belanja-belanja proyek memang masih dalam tahap tender mengingat APBNP 2015 baru disahkan pada pertengahan Februari.
"Artinya baru satu setengah bulan. Jadi, yang bisa dikeluarkan ya dikeluarkan. Kalau yang infrastruktur akan didorong besar-besaran pada bulan ini," kata Sofyan.
Mantan Menteri BUMN tersebut juga merasa tidak khawatir meskipun realisasi belanja negara yang sebesar 18 persen ini masih lebih tinggi dari realisasi penerimaan pajak yang baru mencapai 10 persen hingga Maret.
Menurut Sofyan, kondisi tersebut lumrah terjadi pada awal-awal tahun. "Biasanya meang selalu ada gap antara realisasi penerimaan dan belanja di awal tahun. Tapi, pencapaian pajak kan dikejar sepanjang tahun," kata Sofyan.