Rabu 08 Apr 2015 18:30 WIB

KSAD Dukung Kawasan Pertanian Jadi Lahan Abadi

Rep: Andi Nurroni/ Red: Indah Wulandari
KASAD TNI Gatot Nurmantyo
Foto: Dok: UMM
KASAD TNI Gatot Nurmantyo

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mendukung kawasan pertanian di Kabupaten Malang tidak pernah diganggu gugat atau menjadi lahan abadi.

“Jika krisis ekonomi melanda, para petani masih bisa bertahan, tapi kalau buruh terkena krismon tidak berdaya,” ujar Gatot ketika mengikuti panen raya padi perdana di Kabupaten Malang, Selasa (7/4).

Menurut Gatot, petani tidak akan bisa bertani jika tidak ada lahan. Jika kehilangan lahan, menurut Gatot, petani rawan menjadi buruh. Padahal, ia berasumsi, posisi petani lebih kuat menghadapi dinamika ekonomi daripada buruh.

Gatot menggarisbawahi, ketahanan nasional tergantung pad ketahanan pangan, dan ketahanan pangan terletak di tangan petani. Oleh karena itu, menurut dia, sektor pertanian dan daya tawar petani harus terus ditingkatkan.

“Saya berterimakasih kepada petani atas kerja sama dengan semua pihak telah menyumbangkan 45 juta ton beras untuk rakyat Indonesia. Ini luar biasa,” ujar Gatot.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo pun menyarankan agar Bupati Malang dan DPRD menerbitkan kebijakan yang mengatur pengereman alih fungsi lahan.

“Saya minta Pak Bupati Malang membuat Perda RTRW tentang lahan berkelanjutan. Kalau sudah menerbitkan Perda, bekerja sama dengan Polisi dan Satpol PP  untuk melakukan kontrol di lapangan melalui pendekatan hukum,” ujar dia.

Soekarwo melaporkan, ketahanan pangan di Jawa Timur cukup mencatatkan prestasi. Ia menggambarkan, pada 2013, produksi Gabah Kering Giling (GKG) di Jawa Timur mencapai 12,3 juta ton, dan naik 3,1 persen di tahun 2014 menjadi 12,8 juta ton.

Padahal, menurut dia, area pertanian berkurang 1.081 hektare karena banyak lahan pertanian beralih fungsi menjadi perumahan.

“Untuk konsumsi masyarakat Jatim hanya memerlukan 3,5 juta ton. Jadi surplus beras 4,8 juta ton ini bisa mencukupi 45 juta masyarakat di luar Jatim. Artinya ketahanan pangan Jatim bagus,” ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement