Rabu 08 Apr 2015 21:07 WIB

Idealnya 25 Persen, Penyerapan Anggaran Baru 18,5 Persen

Red: Esthi Maharani
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis (ketiga kiri) memberikan laporan hasil pemeriksaan BPK kepada Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan (ketiga kanan) disaksikan Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kedua kanan), Fahri Hamzah (kanan) dan Agus Hermanto (
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis (ketiga kiri) memberikan laporan hasil pemeriksaan BPK kepada Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan (ketiga kanan) disaksikan Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kedua kanan), Fahri Hamzah (kanan) dan Agus Hermanto (

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemeriksa Keuangan meminta peningkatan realisasi belanja pemerintah dari APBN-P 2015, yang baru terserap sebanyak 18,5 persen hingga 31 Maret 2015.

"Seharusnya semakin cepat anggaran itu teralisasi, karena semakin cepat juga dampaknya ke kemakmuran rakyat," kata Ketua BPK Harry Azhar Azis di Gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Jakarta, Rabu (8/4).

Ia mengatakan idealnya pemerintah sudah merealisasikan alokasi belanja sebanyak 25 persen pada kuartal I dari total pagu belanja pemerintah di APBN-P 2015.

Harry menegaskan, jika pemerintah lamban dalam merealisasikan program, ia akan mengevaluasinya dalam audit kinerja pemerintah.