Kamis 09 Apr 2015 12:55 WIB

'KPK Mesti Bubar Lima Tahun Lagi'

Rep: C05/ Red: Ilham
(Dari kiri): Pengamat anggaran, Uchok Sky Khadafi. Analis politik, Hatta Taliwang. Mantan juru bicara kepresidenan, Adhie M. Massardi dan Mantan Menteri Keuangan RI, Fuad Bawazier mengisi diskusi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
(Dari kiri): Pengamat anggaran, Uchok Sky Khadafi. Analis politik, Hatta Taliwang. Mantan juru bicara kepresidenan, Adhie M. Massardi dan Mantan Menteri Keuangan RI, Fuad Bawazier mengisi diskusi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Institut Ekonomi Politik Soekarno Hatta (IEPSH), Hatta Taliwang  menyatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak boleh selamanya berdiri di Indonesia. Ini karena sifat dari KPK yang tergolong sebagai lembaga sampiran negara.

Dia menyatakan, dalam hal ini KPK hadir karena Polri dan Kejaksaan masih belum ideal dalam memberantas korupsi. "Jadi tak bisa selamanya KPK terus berdiri. Saya berpandangan KPK mesti bubar 5 tahun lagi," kata dia, Kamis (9/4).

Dia menambahkan, KPK harus diberikan tenggat waktu berdirinya. Ini agar KPK punya target menata pemberantasan korupsi di Indonesia. Hal ini juga mesti dibarengi dengan reformasi Kepolisian dan Kejaksaan. " Kalau sekarang kan tidak. KPK masuk dalam rutinitas pemberantasan korupsi," kata dia.

Dengan masuk dalam rutinitas pemberantasan korupsi, kata dia, KPK saat ini melakukan politisasi pemberantasan korupsi. "KPK saat ini memainkan proyek wanipiro dan juga jadi tempat saling merusak citra," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement