REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mendukung rencana pemerintah yang akan mengembangkan perkebunan kelapa sawit di daerah perbatasan. Alasannya, banyak manfaat yang didapat Indonesia dengan mengembangkan sawit di perbatasan, baik dari segi ekonomi maupun pertahanan dan keamanan negara.
“Presiden Jokowi meminta kalangan usaha agar meningkatkan ekspor produk sawit yang merupakan komoditas strategis, tujuannya untuk meningkatkan devisa. Selain itu juga bagaimana meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Ketua Umum Gapki Joko Supriyono dalam keterangan pers yang diterima Republika, Kamis (9/4).
Menurut Joko, salah satu upaya untuk meningkatkan ekspor dan kesejahteraan petani yakni dengan mengembangkan perkebunan kelapa sawit di perbatasan sebagaimana yang pernah diprogramkan pemerintah. Dengan program tersebut, berpotensi bisa menyerap 240 ribu tenaga kerja baru.
Agar pengembangan perkebunan kelapa sawit di perbatasan berjalan sesuai yang diharapkan, maka harus diterapkan model inti-plasma. Apabila program ini terlaksana, menurut Joko, akan melibatkan 150 ribu kepala keluarga petani plasma.
Dari sisi ekonomi, dipastikan akan menambah produksi sawit nasional. Sehingga Indonesia makin mengukuhkan diri sebagai negara produsen sawit terbesar di dunia. “Ini akan mendukung kepemimpinan kita dalam perdagangan global produk sawit dalam jangka panjang,” kata Joko.
Pengembangan perkebunan kelapa sawit di perbatasan tidak hanya menguntungkan Indonesia dari sisi ekonomi belaka. Sebab, dengan dibukanya daerah perbatasan dengan perkebunan sawit, maka akan membuka wilayah pertumbuhan ekonomi baru. Dampaknya, akan mendukung pertahanan dan keamanan negara.
Dalam rapat tersebut, Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah ingin meningkatkan kesejahteraan para petani, baik yang usaha di kebun maupun di pertanian. Dia mengatakan, untuk meningkatkan kesejahteraan ini, maka pemerintah telah mempersiapkan lahan yang sangat besar yang akan diberikan kepada petani di luar Jawa.
“Dalam kesempatan yang baik ini, saya ingin mendapatkan masukan karena (petani) inti dan (petani ) plasma itu sangat penting. Terutama dari para pengusaha yang hadir,” ujar presiden.