REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anak kandung mantan Presiden Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri mempertanyakan aksi operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap kader PDIP dalam Kongres ke-IV PDIP di Bali, Kamis (9/4) malam.

"Terus terang saya surprise KPK berani. Tapi saya juga mengamati, sebenarnya ini ada apa. Apakah ini hanya kamuflase dan etalase politik seolah-olah KPK berani," kata Rachmawati disela-sela acara peluncuran buku berjudul "President Soekarno dan President Kim Il Sung", di Universitas Bung Karno, Jakarta, Jumat.

Rachmawati justru masih ingin menantikan keberanian KPK melawan Bareskrim Polri dalam mengusut dugaan kasus rekening gendut Komjen Pol Budi Gunawan.

"Kabarnya kan kasusnya (Budi Gunawan) dilimpahkan ke Bareskrim. Saya mau tunggu KPK berani atau tidak melawan Bareskrim. Kasus itu kan seharusnya masih bisa diteruskan oleh KPK," terang dia.

Dia juga mempertanyakan mengapa hingga saat ini KPK belum juga mengusut secara tuntas kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang menurutnya sudah terang benderang.

"BLBI itu terang benderang, kenapa malah Century lebih dulu diusut," kata adik kandung Megawati Soekarnoputri itu.

Sebelumnya KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap kader PDIP berinisial A, disela-sela kegiatan Kongres ke-IV PDIP di Bali, Kamis (9/4) malam. Penangkapan itu berkaitan dengan pemberian uang dalam pengurusan surat izin usaha.

Ikuti Whatsapp Channel Republika