Jumat 10 Apr 2015 22:06 WIB

Jabar Contoh Penanganan Kekerasan Perempuan dan Anak

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hazliansyah
 Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise berbicara saat membuka Muktamar IV Persaudaraan Muslimah (Salimah) di Depok, Jawa Barat. Jumat (6/3).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise berbicara saat membuka Muktamar IV Persaudaraan Muslimah (Salimah) di Depok, Jawa Barat. Jumat (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise berharap Provinsi Jabar bisa menjadi contoh dalam memberantas kasus kekerasan perempuan dan anak yang tengah marak. Karena Pemerintah Provinsi Jawa Barat mempunyai Perda khusus terkait masalah tersebut.

"Jawa Barat penduduknya banyak, perempuannya juga cukup banyak," ujar Yohana saat mengunjungi Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (10/4).

Menurut Yohana, pihaknya berusaha membuat road map (pemetaan) dan grand desain. Kemungkinan Jawa Barat bisa menjadi contoh untuk provinsi lain yang juga padat penduduknya. 

Jabar sendiri, kata dia, menempati posisi ketiga terbanyak dengan jumlah kasus kekerasan kepada perempuan, setelah DKI Jakarta dan Jawa Timur. Pada 2012, jumlah kasus kekerasan di Jabar mencapai 1.352 kasus. 

Yohana mengatakan, korban kekerasan pada perempuan didominasi oleh kekerasan rumah tangga. Dalam tindak ini kekerasan psikis merupakan bentuk KDRT yang paling banyak, disusul kekerasan fisik, seksual, dan ekonomi.

Jika Jabar bisa menurunkan angka kekerasan perempuan dan anak, Yohana yakin provinsi lain pun bisa menurunkan kasus tersebut. Sehingga, akan menurunkan pengaduan yang lari ke pihak kepolisan dan P2TP2A.

"Saya sudah bicara Pak Wagub Jabar dan perwakilan P2TP2A bahwa Jabar jadi sebuah grand desain. Hasilnya bisa ditiru provinsi lain," katanya.

Yohana meminta Pemprov Jabar untuk membuat pemetaan di setiap kabupaten/kota. Misalnya, jumlah penduduk dan keadaan demografinya serta isu isu yang terjadi di sana.

"Jika ada kendala bisa diberikan solusi," katanya.

Menurut Yohana, ketahanan keluarga sangat penting dalam menumbuhkan prilaku anak. Ia pun, merasa senang karena Pemprov Jawa Barat sudah ada Perda tentang ketahanan keluarganya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement