REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Kelompok ekstremisme Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) meminta 30 juta dolar Amerika (Rp 390 miliar) sebagai tebusan untuk ratusan sandera Kristen di Suriah. Dilansir Fox News, Jumat (10/4), ISIS membuka negosiasi dengan pimpinan Suriah untuk membebaskan 250-300 Kristen yang diculik pada Februari tersebut.
"Mereka tahu kita tidak bisa datang dengan uang sebesar itu," kata pejabat Suriah, eksklusif kepada Fox, Jumat (10/4).
Sebelumnya, kata pejabat Sunni yang tidak berkenan diungkap identitasnya tersebut, sebanyak 23 sandera telah dibebaskan hingga saat ini. Sedangkan sisanya masih dalam penahanan ISIS setelah serangan 23 Februari di desa-desa di provinsi utara al Hasakah.
Belum diketahui alasan pelepasan sandera tersebut. Tetapi menurut beberapa sandera yang telah dibebaskan, mereka hanya dilarang kembali ke rumah mereka di Suriah, namun diperintahkan untuk mencari negara lain guna bermukim.
ISIS telah banyak menyerang gereja dalam aksi terornya. Mereka kerap menggunakan sandera Kristen sebagai perisai manusia dalam tiap konfrontasi militer. Contohnya, saat militan ISIS mengangkut kelompok besar tawanan Kristen ke daerah-daerah pertempuran sengit melawan milisi Kurdi di sepanjang perbatasan Suriah timur laut.
Ahad pada perayaan Paskah kemarin, ISIS juga meledakkan Gereja Perawan Maria di Desa Tal Nasri, sebuah gereja katedral yang telah berusia 80 tahun.