REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Aktivis Save Our Soccer (SOS) Apung Widadi menilai ancaman FIFA yang dilayangkan kepada Kemenetrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) merupakan kesempatan emas untuk merevolusi PSSI secara total. Sebab PSSI tidak akan bisa menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pekan depan di Surabaya. Setelah itu barulah pemerintah ambil alih persepak bolaan Indoensia untuk dibenahi.
"Lagi pula, klub peserta ISL (Indonesia Super League) masih belum pantas dikatakan sebagai klub profesional. Salah satu buktinya adalah masih banyaknya gaji pemain yang belum dilunasi oleh manajemen klub. Menpora juga harus mempersiapkan rencana jika Indonesia benar-benar di jatuhi sanksi oleh FIFA," harap Apung.
Hanya Apung sedikit kecewa dengan sikap Menpora, Imam Nahrawi yang sudah semakin lemah di tangan PSSI. Padahal sebelumnya, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) lantang menyuarakan ketidakpercayaan masyarakat Inonesia PSSI. Bahkan Imam, terlah menerima petisi ketidakpercayaan masyarakat dari ribuan suporter di acara Mata Nazwa.
"Sekarang pak Imam tidak punya ketegasan.Saya yakin dia takut pada PSSI dan FIFA, dan berlindung dibalik tempurung. Tapi saya masih berharap PSSI tetap konsisten dengan keputusannya. Banyak negara yang pernah dihukum FIFA kini lebih sukses dari kita," tutupnya.