REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) kembali memulangkan 370 WNI dari Yaman. Dalam pemulangan kali ini kemenlu menggunakan pesawat carteran Air Asia A330-300.
"Kita berusaha sepraktis mungkin untuk melakukan evakuasi. Termasuk gandeng pesawat dengan harga se-efisien mungkin," terang Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemenlu, Muhamad Iqbal, Selasa (14/4) di Bandara Soerkarno-Hatta.
Iqbal menjelaskan ke-370 WNI yang pulang kali ini semuanya merupakan pelajar dari kota Tarim, Yaman selatan. Lanjutnya, WNI tersebut berasal dari Jawa Timur, Jakarta, Depok dan daerah lainnya yang diterbangkan langsung dari Yaman ke Jakarta.
Iqbal mengatakan kemenlu akan berusaha semaksimal mungkin untuk memulagkan WNI dari Yaman. Lanjutnya, saat ini kemenlu siap memulangkan sekitar 1500 pelajar dari negara konflik tersebut.
Meski demikian Iqbal mengaku kondisi kamanan di Yaman menjadi kendala dalam mengevakuasi. Selain itu, tambanya, minimnya kendaraan untuk mengakomodir WNI juga menambah sulit evakuasi tersebut.
"Kondisi terakhir disana masih belum kondusif," jelas Iqbal.
Seperti diketahui, semenjak memuncaknya konflik di Yaman dalam dua tahun terakhir membuat Indonesia mulai mengevakuasi WNI. Saat ini, kata Iqbal, kemenlu telah mengamankan sekitar 2000 WNI dari total 4159 di Yaman.
"Dan sekitar 1370-an sudah kembali," ungkapnya.
Sementara CEO Air Asia, Dendy Kurniawan mengaku siap untuk membantu pemerintah Indonesia untuk memulangkan WNI dari Yaman. Tambahnya, Air Asia juga siap apabila diperlukan penerbangan tambahan lainnya.
Sebelumnya, penerbangan pertama ini lepas landas dari Bandara Internasional Salalah, Oman, Senin (13/4) pukul 22.30 waktu setempat dan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta hari ini pukul 11.45 WIB.
Rencananya, dengan menggunakan pesawat yang sama kemenlu akan kembali memulangkan WNI dari Yaman dan diperkirakan tiba, Jumat (17/4).