REPUBLIKA.CO.ID, PARMA -- Parma bertekad menyelesaikan musim ini dengan kepala tegak. Mereka kembali menapaki mimpi lolos dari zona degrasi dengan rangkaian hasil yang makin membaik di tiga pertandingan terakhir mereka.
"Kami ingin akhiri kampanye ini dengan baik dan membangun pondasi untuk masa depan," kata Pelatih Parma, Roberto Donadoni dikutip Football Italia. Saat ini Parma menempati peringkat akhir di klasemen Seri A. Dengan hanya sembilan pertandingan tersisa, mereka masih tertinggal 10 poin dari zona aman.
Meski begitu, Gialloblu telah mengumpulkan amunisi yang cukup kuat untuk menghadapi laga selanjutnya, yaitu melawan Genoa, Rabu (15/4) malam WIB. Sejak masalah finansial mereka makin mencuat, Parma seakan berubah menjadi tim yang berbeda. Parma yang dinyatakan bangkrut pada bulan lalu itu justru langsung memborong tujuh poin dari tiga pertandingan mereka melawan Inter, Udinese, dan Juventus.
"Kami tahu bahwa hanya ada satu jalan untuk dilalui dan itu adalah membuktikan diri kami sendiri," jelas Donadoni.
Sang pelatih pun menegaskan bahwa kemenangan terakhir mereka melawan Juventus merupakan bukti nyata mereka belum menyerah saat ini. Setidaknya, kata dia, hasil baik sebelumnya membantu untuk menyelami rasa frustasi mereka dengan lebih mudah.
"Klub ini runtuh, tetapi tim tidak," katanya lugas kepada Radio Rai, dikutip Football Italia.
Apalagi, ia yakin para pendukung tidak akan meninggalkan mereka dan memang yang mereka butuhkan saat ini adalah antusiasme dari publik. Karenanya, ia mendesak para suporter untuk terus memberi mereka dukungan hingga akhir musim.
"Ini adalah salah satu kenikmatan terakhir yang dapat kami miliki," ujar Donadoni, yang juga percaya bahwa suprter adalah kunci bagi tim untuk bisa bertahan hingga akhir.
Optimistis pun kini dirasakan oleh para pemain tim yang juga berujuluk i Crociati itu. Gelandang Massimo Gobbi menyatakan pihaknya tidak pernah menyerah selama ini.
Gobbi mengatakan, justru dengan kejatuhan klub, tim harus semakin terikat kuat. "Setelah bulan-bulan yang sulit, kami lebih tenang sekarang dan hanya memikirkan apa yang harus kami lakukan di lapangan," paparnya.