Selasa 14 Apr 2015 17:45 WIB

Kemenperin Dukung Pengembangan Industri Pesawat karya Anak Negeri

Rep: Sonia Fitri/ Red: Satya Festiani
Salah satu pesawat buatan PTDI, N-219
Salah satu pesawat buatan PTDI, N-219

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Panggah Susanto menyebut, pemerintah mendukung sepenuhnya pengembangan industri pesawat dalam negeri. Dukungan tersebut bahkan dilakukan jauh sebelum ada pernyataan Presiden soal rencanan pemberian dukungan modal untuk pesawat R80 karya BJ Habibie.

"Sejak sekitar 2010 kita memberi dukungan, kita sudah sosialisasi lama, juga bantu persiapan sejumlah komponen pesawat yang prioritas produk dalam negeri," kata dia saat dihubungi Republika pada Selasa (14/4). Namun, ia tidak menyebut soal detail komponen, porsi dukungan serta arah pengembangan.

Yang jelas, kata dia, pada intinya Kemenperin telah lama bekerja sama dan mendukung pengembangan pesawat terbang dengan membantu penyediaan komponen pesawat, pembiayaan serta desainnya. "Komponennya banyak, saya nggak hapal," tuturnya.

Ia optimis, jika pemerintah mulai serius menyertakan modalnya dalam pengembangan pesawat R 80, maka industri tersebut akan berkembang pesat. Memgingat, wilayah Indonesia yang luas dan bermodel kepulauan sehingga transportasi udara jarak pendek memang sangat dinanti.

Panggah menegaskan, tidak akan pula pengembangan

Pesawat akan berdampak mangkrak karena pihaknya telah melakukan survei berapa besar kebutuhan dalam negeri dan berapa pula yang harus diproduksi untuk ekspor.

"Survei pasar sudah, tidak ada yang mangkrak," tuturnya. Dan lagi-lagi ia tak menyebut soal berapa besar tingkat kebutuhannya. Ditanya soal hambatan pun, ia tak menyebut secara detail bentuk-bentuknya namun singkatnya, ia optimis tidak ada hambatan yang berarti ketika pemerintah menyertakan modalnya untuk pengembangan pesawar R80.

Pesawat R80 merupakan pesawat terbang rancangan mantan presiden Indonesia yang juga ilmuwan, BJ Habibie. Sebagaimana namanya, pesawat tersebut memiliki 80 kursi penumpang. Ia memiliki beberapa keunggulan  di antaranya irit bahan bakar karena pesawat terbang dengan baling-baling (turbuprop).

Keunggulan lainnya adalah produksi suara dan getaran yang dihasilkan relatif lebih rendah dari pesawat kebanyakan. Ia juga memiliki sistem kontrol yang mutakhir serta ramah lingkungan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement